" Kesejahteraan ada sepuluh segi, lima di dunia, lima di akhirat. Lima segi di dunia ialah kesejahteraan ilmu, ibadah, rezeki halal, sabar menghadapi bencana, dan bersyukur menerima nikmat. Sedangkan lima segi di akhirat ialah Malaikat perenggut nyawa dengan kasih sayang yang lemah lembut, kedatangan malaikat Munkar dan Nankir di kuburnya tidak menggentarkan, ia aman di kala terjadi faza' akbar (kegentaran terbesar), kejelekannya dilebur, dan amal kebajikannya di terima, dan kelima ia melintasi shirath secepat kilatan lalu masuk Surga dengan selamat." ( Sabda Nabi saw )
Warga Jepang Harus Hemat Listrik

Tokyo: Perdana Menteri Naoto Kan menyerukan warga Jepang mengurangi konsumsi listrik untuk mencegah pemadaman listrik secara meluas. Saat berpidato pada pertemuan darurat bencana, belum lama ini, Kan juga mendesak warga agar tinggal di rumah dan mematikan peralatan listrik sebanyak mungkin, meskipun kondisinya tidak nyaman.
Dalam pertemuan itu, Kan mengatakan pula mengenai rencana pemadaman listrik secara bergilir. Selain itu, Kan mengatakan lebih dari 15.000 orang telah dievakuasi dalam tiga hari sejak gempa bumi berkekuatan sembilan skala Richter melanda kawasan timur dan upaya maksimum penyelamatan harus segera dilanjutkan.
Adapun pasokan tambahan, seperti makanan, air dan selimut, untuk para pengungsi masih sangat diperlukan. Persiapan ini harus dimulai dengan membangun perumahan sementara. Laman NHK, juga mewartakan kondisi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Prefektur Fukushima masih dalam status serius dan pihak berwenang berjanji akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mencegah kerusakan pada penyebaran radiasi.(JAY/ANS)
Hai...
Namaku Sabillah Rohman. Biasa di panggil "Sabil","Iman","Oca",Rohman".
Saya lahir pada tanggal 2 September 1993 di Surabaya. Dari Saya lahir sampai umur 2 tahun saya tinggal di surabaya, tepatnya di daerah Gubeng Kertajaya.
Saat aku umur 2,5 tahun kita nyewa rumah di Magersari (Sidoarjo) dan menetap di sana sampai saya sekolah SD kelas 2 (7 tahun). lalu kita pindah lagi di daerah Candi-Sidoarjo dan Kita membeli rumah di sana sampai sekarang...
Waktu Saya SD, saya sangat suka sekali bermain olahraga terutama "VOLLY".
Walaupun saya tidak ada niatan buat menjadi atlit Volly tapi ayahku sangat mendukung untuk mengikuti latihan Volly di SPARTA (Alun-alun) Sidoarjo. Tapi Saya berlatih di sana cuman sekitar 2 tahun saja, Karena waktu itu ada Ujian Sekolah.
Setelah saya lulus SD, saya tes masuk SMP. tapi saat saya memilih sekolah saya salah tulis alamat sekolah. Jadi saya masuk sekolah yang aku pilih paling terakhir sendiri.
Tapi apa daya mungkin itu sudah keputusan dari yang di Atas (Allah SWT). Walaupun di dalam hati tak merasa nyaman, tapi saya terus jalani hidup ini seperti daun kering yang jtuh dari pohon dan terus terbawa oleh angin ke manapun dia senang.
HAHAHAHAHAHHA... :D
Waktu saya di SMP inilah waktu yang tak aku merngerti tentang kehidupan saya pada saat waktu itu aku merasa bingung karena tak tahu apa-apa for everything...
Dan pada waktu SMP saya mengikuti lomba Volly antar kelas dan kelasku mendpat juara 2... :p
saat perpisahan SMP itu adalah salah satu perpisahan yang paling berkesan bagi aku, karena tak dapat di sangka ternyata band saya memenangkan lomba.
Walaupun hadiahnya tak seberapa tapi cukup menyenangkan bagiku dkk...
setelah perpisahan itu saatnya melanjutkan perjalan ke SMA lagi-lagi saya melakukan hal yang sama.
Gara-gara saya memilih sekolah lagi akhirnya aku dan keluargaku berunding untuk menentukan sekolah. Dan akhirnya saya memilih SMA MUHAMMADIYAH 2 Sidoarjo.
Di sini aku tak menyangka akan bertemu dengan teman-temanku saat aku masih di SMP dulu.
Sebenarnya saya dulu tidak senang bersekolah di sini karena memang pada awalnya saya ingin bersekolah di negeri. Tetapi sudahlah, takdir berkata lain. Mungkin dengan bersekolah di sini saya bisa jauh lebih baik daripada di negeri. Waktu terus berjalan dan saya lama-kelamaan senang bersekolah di sini. Saya menemukan banyak teman yang sangat unik, lucu, dan baik-baik di sini.
Itu semua akan menjadi kenangan yang indah dan tak akan terlupakan selama hidup saya.dan semua pengalaman yang saya dapat akan saya jadikan pelajaran kedepannya untuk menjadi lebih baik.
Dan Hobbyku sekarang adalah bermain bulu tangkis, Futsal, Volly, Menggambar, Dengerin lagu, dan Bersepeda sejauh yang aku bisa...
SEMOGA UJIAN SEKOLAH maupun UJIAN NASIONAL kita dapat LULUS 100%......
AMIN....
Gempa Jepang
Gempa Jepang Lepaskan Energi Setara 6,7 Triliun Ton TNT
Total energi yang dilepaskan oleh gempa besar yang terjadi Jumat pekan lalu di Sendai Jepang setara dengan ledakan 6,7 triliun ton bom TNT, atau sekitar seribu kali kekuatan seluruh senjata nuklir yang ada di bumi bila digabungkan.

Seperti halnya gempa New Zealand yang belum lama ini terjadi, gempa 8,8 Skala Richter Chile tahun lalu, serta gempa Aceh 9,1 Skala Richter Aceh pada 2004, bencana yang terjadi di Jepang adalah hasil dari gaya geologis raksasa yang bekerja di sepanjang cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang juga melewati sebagian besar wilayah Indonesia.
Seperti dilansir oleh situs DailyMail, dalam gempa kali ini lempeng Pasifik menghujam lempeng Filipina di zona subduksi, sehingga terjadi gempa 9 Skala Richter dengan episentrum yang terletak di sekitar 12,8 km dari Fukushima, di kedalaman 9,6 km.
Jepang sendiri merupakan negara tempat bertemunya beberapa lempeng, yakni lempeng Pasifik, lempeng Filipina, lempeng Amerika Utara, dan lempeng Eurasia. Tak heran bila kemudian Jepang sudah begitu akrab dengan gempa.
Pada Oktober 2004, sebuah gempa dengan magnitudo 6,8 menghantam daerah Niigata di Utara Japan, merenggut 65 jiwa dan 3.000 korban luka-luka. Itu merupakan gempa paling mematikan sejak gempa Kobe 1995 dengan magnitudo 7,3 yang mengambil lebih dari 6.400 nyawa.
Oleh karenanya bisa dikatakan bahwa Jepang adalah salah satu negara yang paling siap menghadapi bencana gempa. Sebab, di Jepang, gempa telah menjadi salah satu kurikulum bagi anak-anak sekolah, dan bangunan-bangunan di sana menerapkan standar yang ketat untuk menghadapi gempa.
Yang perlu diingat, gempa bumi besar tak hanya merenggut banyak nyawa dan kerusakan bangunan semata, tapi juga bencana yang lebih hebat, yakni tsunami yang bisa merenggut korban nyawa lebih besar lagi.
Dalam hal ini, gempa Sendai membangkitkan tsunami setinggi 10 meter dengan kecepatan sekitar 800 km per jam. Oleh karenanya korban jiwa di Jepang diperkirakan lebih dari 10 ribu orang.
Seorang geolog dari University of Edinburgh, Profesor Ian Main, mengatakan masih beruntung karena musibah ini terjadi di lokasi yang relatif lebih jauh dari daerah padat lain di Jepang.
akukan ada buat kamu
walaupun ada seseorang yang menemaniku setiap hari tapi aku kan selalu buat kamu seorang...
...No woman in my Heart..
...Just YOU...
...Always forever...
(-_-")